Mengapa Anak Sulit Konsentrasi?

T E M A

Konsentrasi atau fokus merupakan kemampuan mengarahkan perhatian, pikiran pada satu kegiatan tertentu dalam kurun waktu tertentu. selain bisa fokus orang tua juga harus paham berapa waktu yang ideal, optimal/maksimal bagi seorang anak.

Jadi perlu diperhatikan untuk para orang tua nih bahwa konsentrasi seorang anak bisa mengarahkan pikiran perhatian pada sebuah objek atau kegiatan tertentu dan rentan fokus optimal tertentu. 


Kategori :

Edukasi Untuk Bunda / Ilmu Parenting / Psikologi Anak


LITERASI

Konsentrasi atau fokus merupakan kemampuan mengarahkan perhatian, pikiran pada satu kegiatan tertentu dalam kurun waktu tertentu. selain bisa fokus orang tua juga harus paham berapa waktu yang ideal, optimal/maksimal bagi seorang anak. untuk orang awam, jadikan usia jadi menit misalnya anak usia 4 tahun maka rentan fokus utamanya sekitar 4 menit. sedangkan untuk orang dewasa rentan fokus utamanya sekitar 30 menit berapapun usianya. Jadi perlu diperhatikan untuk para orang tua nih bahwa konsentrasi seorang anak bisa mengarahkan pikiran perhatian pada sebuah objek atau kegiatan tertentu dan rentan fokus optimal tertentu. 

pemahaman yang salah tentang konsentrasi dan rentan optimal yang membuat banyak anak yang sebenarnya normal akhirnya dillabel sebagai anak yang sulit konsentrasi. ada penyebab anak yang membuat sulit berkonsentrasi diantaranya adalah:

1. inpreen atau sulit konsentrasi

artinya orang tua yang tidak paham mengenai konsentrasi dan rentang waktu fokus optimal akan secara mudah memberikan label bahwa anak sulit yang sulit konsentrasi, fokus pendek dll. Hal tersebut mengakibatkan anak akan benar-benar sulit untuk konsentrasi apalagi sering diucapkan secara berulang. dikarenakan apapun yang diucapkan oleh figur otoritas orang tua terutama guru di sekolah akan berlaku sebagai sugesti dan tidak dapat dibendung oleh seorang anak, dimana akan masuk ke alam bawah sadarnya dan menjadi program pikiran yang mewujud sebagai realitas hidup anak. 

2. Tidak tertarik pada apa yang dilakukan

Kemungkinan lain yang membuat anak untuk sulit berkonsentrasi adalah karena tidak tertarik pada apa yang dilakukan. jangankan anak, orang dewasa sekalipun jika tidak tertarik sesuatu hal akan bosan, apabila sudah bosan tentu tidak akan bisa fokus. anak yang tidak tertarik apa yang dilakukan pelajaran utamanya disebabkan pelajarannya memang tidak menarik atau guru tidak bisa menyajikan materi secara menarik atau bisa jadi anak cerdas dan sudah menguasai materinya. ketika anak sudah menguasai materi kemudian guru atau orang tua mengajar materi tersebut, maka bisa jadi bosan.  yang dimaksud bosan ialah kurang tantangan, hal tersebut yang membuat anak menjadi kurang berkonsentrasi meskipun dipaksa

 

  1. Adanya Gangguan. 

Adanya gangguan, misalnya di rumah terdapat ruangan khusus untuk belajar anak yang tenang tanpa adanya gangguan seperti suara tv, orang ngobrol dll sehingga membuat anak bisa menjadi fokus. atau misalnya terdapat 2 anak yang sedang belajar dengan gaya belajar yang berbeda sehingga bisa membuat terganggu konsentrasinya. atau bisa jadi karena hp/laptop yang ditaruh di samping nya ketika sedang belajar. 

3. Kelelahan

misalnya anak sekolah full day, sore les, malam belajar lagi. kelelahan fisik membuat anak secara otomatis atau instingtif tidak bisa konsentrasi. konsentrasi membutuhkan energi yang lebih besar, dimana ketika tubuh sedang capek maka tidak akan bisa berkonsentrasi. solusi yang dapat dilakukan oleh orang tua adalah dengan menyarankan anak untuk tidur sebentar dengan tujuan untuk memulihkan kondisi fisik anak. 

4. Gaya belajar yang unik

anak sulit untuk konsentrasi yang dapat disebabkan karena gaya belajar yang unik. terdapat 3 gaya belajar yang utama yaitu pertama visual, dimana belajar berdasarkan apa yang dilihat (27%), kedua auditori atau apa yang didengar (34%), ketiga yaitu titel kinestetik berdasarkan gerakan (39%). secara  umumnya, anak mempunyai kombinasi 2 yakni bisa visual auditori, visual kinestetik atau auditori kinestetik. jika disekolah anak yang gaya visual auditori tidak ada masalah. berbeda dengan anak yang gaya belajarnya dengan gerakan titel kinestetik dimana anak butuh gerak untuk memasukkan informasi. 

5. Mengalami kecemasan

Sulitnya anak  berkonsentrasi juga disebabkan oleh kecemasan. Dimana anak yang cemas tidak akan bisa fokus, dikarenakan secara otomatis gelombang otak yang aktif adalah yang high beta. gelombang high beta membuat selalu melakukan scanning/ pemindaian dengan melihat sekelilingnya untuk keselamatan dirinya. 

6. Energi yang berlebih

anak sulit konsentrasi juga disebabkan mempunyai energi yang berlebih. energi yang berlebih dan tidak bisa tersalurkan akan membuat gelisah. bagi orang tua yang anaknya sulit konsentrasi bisa meminta anak untuk lari, jalan cepat yang bertujuan menyalurkan energinya. setelah energi terkuras anak akan menjadi tenang.

7. memberikan Label  ADD atau ADHD

kebanyakan orang tua atau guru memberikan anak dengan label ADD atau ADHD. ADD adalah gangguan konsentrasi atau sulit fokus. ADHD adalah hiperaktivitas dimana anak bergerak terus. 

Untuk mendiagnosa anak secara tepat dan akurat maka harus dilakukan oleh tenaga profesional dalam hal ini adalah psikolog klinik atau psikiater. untuk orang tua atau guru yang tidak memiliki keterampilan khusus tidak dibenarkan untuk melakukan diagnosa. untuk bisa mengatakan seorang anak mengalami ADHD harus ada kriteria yang dipenuhi. berdasarkan buku ADSM versi 5, terdapat 6 gejala yang harus dipenuhi anak dan harus konsisten dalam waktu 6 bulan. ketika anak mengalami 6 gejala tersebut dalam waktu 6 bulan bisa dikatakan mengalami ADHD. gangguan perhatian sebagai berikut:

  1. sering gagal memusatkan perhatian pada hal kecil atau membuat ceroboh (tidak hati-hati) dalam pekerjaan sekolah atau kegiatan lain
  2. sering sulit mempertahankan perhatian saat melaksanakan tugas/ kegiatan bermain
  3. sering seperti tidak mendengarkan saat diajak bicara
  4. sering tidak mengikuti petunjuk dan gagal menyelesaikan pekerjaan sekolah/tugas
  5. sering sulit mengatur tugas dan kegiatan
  6. sering menghindar, tidak suka, atau enggan melakukan tugas yang membutuhkan upaya mental yang cukup lama seperti PR/Tugas
  7. sering menghilangkan benda yang diperlukan untuk melaksanakan tugas/ kegiatan
  8. perhatiannya mudah teralihkan karena pengaruh dari luar
  9. sering lupa (dalam kegiatan sehari-hari)
  10. tangan dan kaki tidak bisa diam/ tidak bisa duduk dengan tenang
  11. sering meninggalkan tempat duduk sata diharapkan tetap duduk
  12. sering berlari-lari/ memanjat dalam situasi yang tidak sesuai

Bagaimana dengan anak yang hiperaktivitas/ impulsif. untuk dapat dikatakan sebagai anak yang hiperaktivitas minimal 6 gejala yang dialami dan dalam waktu 6 bulan. berikut gejalanya:

  1. sering tidak mampu bermain atau ikut kegiatan santai dengan tenang
  2. sering terus bergerak, bertindak seolah digerakkan oleh mesin
  3. sering bicara berlebihan
  4. sering melontarkan jawaban sebelum tuntas mendengarkan pertanyaan
  5. sering sulit menunggu giliran 
  6. sering menyela atau memaksakan diri terhadap orang lain




parenting

SHARE HALAMAN INI