Selamat datang di OMAHSEUM : Museum Tempat Belajar Sejarah Banyuwangi dan Blambangan Kuno !
Tentang OMAHSEUM : Omahseum adalah lebih dari sekadar sebuah museum; tempat ini adalah jendela ke dalam sejarah Banyuwangi yang kaya. Museum ini merupakan tempat istimewa yang menyimpan koleksi berharga yang dikelola oleh Thomas Racharto sejak tahun 1971 hingga sekarang.
Artefak-artefak ini, yang sebagian besar berasal dari situs Tembokrejo dan wilayah Kabupaten Banyuwangi, telah dipelajari dan dijelajahi dengan penuh cermat. Hasil penelitian yang teliti, didukung oleh sumber sejarah tekstual yang valid, telah membuka tirai keberadaan konstruksi Balambangan kuno dan Kabupaten Banyuwangi yang belum pernah terungkap sebelumnya.
Visi dan Misi :
Visi : Omahseum berkomitmen untuk mempublikasikan sejarah lokal Balambangan, dengan rencana penerbitan sejarah lokal hingga tahun 2028. Kami juga berupaya memperkaya koleksi budaya lokal Banyuwangi dan mendirikan sebuah gedung museum yang standar.
Misi : Omahseum memiliki misi utama, yang melibatkan penataan museum, penyusunan personil, pembuatan keterangan atas material koleksi, dan publikasi. Selain itu, kami ingin memberikan wawasan yang lebih luas kepada generasi muda tentang masa lalu Banyuwangi dan budaya lokalnya.
Ruang Pameran :
Ruang A.1 (Purbakala) : Inilah awal sejarah manusia di wilayah ini. Menampilkan artefak artefak megalithikum, neolitikum, dan benda-benda bersejarah dari jaman Majapahit (Balambangan kuno). Dengan koleksi seperti situs Malangsari, Kendenglembu, dan Dongson, ruang ini menggambarkan kehidupan masa lalu dan tempat-tempat yang merupakan asal mula migrasi masyarakat penutur Bahasa Austronesia.
Ruang A.2 (Fosil) : Di ruang ini, Anda akan menemukan fosil-fosil jejak mahluk hidup dan tanaman yang terawetkan alami, seperti fosil gajah purba, tengkorak kerbau purba, dan fosil-fosil tulang belulang binatang. Ini memberikan gambaran tentang kehadiran manusia cerdas berjalan tegak "Homo erectus" di Jawa, walaupun hal ini terjadi di luar Banyuwangi. Namun, migrasi dan kolonisasi kelompok masyarakat penutur Bahasa Austronesia di wilayah Malangsari, Kendenglembu, dan lainnya adalah fakta menarik yang patut diperhatikan.
Ruang B.1 (Artefak Banyuwangi) : Di ruang ini, Anda akan melihat koleksi barang-barang berharga dari wilayah Gn. Raung dan sekitarnya, termasuk foto-foto Banyuwangi sebelum abad ke-13. Anda juga akan melihat artefak-artefak dari jaman Balambangan kuno abad ke-13 dan ke-14, yang mencakup vas kubur dinasti Yuan dan banyak lagi.
Ruang B.2 (Lungur) : Ruang ini menyajikan "Lungur," artefak yang tidak bisa diangkat, yang berhubungan dengan situs Tembok keliling Kraton Blambangan. Ini adalah fitur penting yang memperkuat kesatuan budaya dan kehidupan masyarakat pada masa itu.
Ruang C (Artefak Kolonial) : Ruang ini berisi artefak-artefak dari zaman kolonial Eropa dan Jepang. Melalui koleksi ini, Anda dapat menyelami masa-masa yang telah memengaruhi Banyuwangi.
Ruang D (Naskah Kuno, Filateli, dan Numismatik) : Ruang ini berisi naskah-naskah kuno, koleksi filateli, dan uang kuno yang mengungkap lebih banyak aspek sejarah Banyuwangi.
Ruang E (Perpustakaan dan Studi) : Di ruang ini, Anda dapat menjelajahi koleksi buku dan sumber daya lainnya yang mendukung pemahaman lebih mendalam tentang sejarah dan budaya Banyuwangi.
Ruang F (Aula Terbuka) : Ruang ini digunakan untuk berbagai kegiatan, termasuk diskusi, presentasi, dan acara budaya lainnya.
OMAHSEUM bukan hanya sekadar museum, tetapi juga sebuah upaya untuk membangkitkan semangat penelitian dan pemahaman yang lebih dalam tentang sejarah Banyuwangi.
Kami mengundang Anda untuk datang dan menjelajahi warisan berharga ini, merasakan koneksi dengan masa lalu yang luar biasa, dan menjadi bagian dari perjalanan penemuan sejarah ini.
Kepintaran kita terletak pada kemauan kita untuk memahami dan menghargai akar-akar masa lalu yang telah membentuk kita.
SHARE HALAMAN INI