Tujuan Komunitas Peternak Lebah Madu Banyuwangi adalah untuk melindungi lingkungan hidup terutama tersedianya vegetasi nechtar bunga yang cukup dan berkualitas, memperkuat praktik pertanian dan peternakan lebah yang berkelanjutan, dan kesejahteraan para anggotanya, serta mengedukasi masyarakat untuk dapat membedakan produk madu murni yang berkualitas, madu asli dan madu palsu.
Latar Belakang :
Banyuwangi, kabupaten terluas di Jawa Timur, memiliki hutan terluas di Jatim, mencapai lebih dari 206 KHa. Di dalam hutan ini, terdapat nektar berlimpah dari berbagai sumber bunga, menjadikannya sebagai lumbung madu terbesar di Jawa Timur. Sayangnya, potensi ini kurang diketahui masyarakat dan terancam oleh penggunaan pestisida berlebihan, pembabatan pohon, dan masalah madu palsu.
Keunggulan Madu Banyuwangi :
Madu Banyuwangi memiliki kualitas tinggi, terutama madu bunga randu, kesambi, kopi, vernonia, mangga, insulin dan karet, karena rasanya lezat, aromanya khas, dan memiliki manfaat kesehatan yang luar biasa. Namun, untuk menjaga kualitas ini, diperlukan perlindungan ekosistem hutan dan praktik pertanian lebah yang berkelanjutan.
Peran Komunitas :
Komunitas Peternak Lebah Madu Banyuwangi bertujuan untuk memperkuat kelompok peternak lebah madu, memerangi produk madu palsu, dan menjaga lingkungan hidup terutama ekosistem vegetasi bunga yang sehat.
Kami berkomitmen untuk:
- Melindungi Lingkungan : Kami sadar akan pentingnya menjaga ekosistem hutan dan vegetasi bunga yang sehat untuk keberlangsungan lebah madu dan kualitas madu Banyuwangi.
- Praktik Pertanian dan Peternakan Berkelanjutan : Kami berupaya untuk mengadopsi praktik pertanian dan peternakan lebah yang ramah lingkungan dan berkelanjutan guna menjaga kesehatan lebah dan kualitas madu.
- Pengembangan Wisata Alam : Dengan upaya bersama, kami ingin menjadikan Banyuwangi sebagai destinasi wisata alam terkenal dan lumbung madu terbesar di Jawa Timur, yang mempromosikan keindahan alam dan keberagaman hayati.
Sejarah :
Peternak Lebah Madu di Banyuwangi telah ada sejak tahun 1980, terutama di sekitar perkebunan randu (kapuk) di kecamatan Wongsorejo. Namun, dengan berkurangnya vegetasi bunga dan pohon randu akibat pembabatan, peternak kemudian sering eksodus untuk memindahkan sarangnya ke daerah lain yang memiliki vegetasi bunga dan ketersediaan nechtar yang lebih baik.
Dengan berdirinya Komunitas Peternak Lebah Madu Banyuwangi, kami berharap dapat menguatkan kerja sama antar peternak, memperjuangkan keberlanjutan praktik pertanian budidaya lebah madu, dan melindungi lingkungan hidup terutama tersedianya nechtar bunga yang cukup dan berkualitas untuk masa depan yang lebih baik.
Bergabunglah bersama kami untuk menjaga kelestarian lingkungan dan menghargai hasil alam yang berharga, madu Banyuwangi !
SHARE HALAMAN INI